Fakta Terbaru Tentang Adanya Fenomena Langka Hijaunya Pegunungan Di Arab Saudi

Rachmat Dafa Erlangga

Fakta Terbaru Tentang Adanya Fenomena Langka Hijaunya Pegunungan Di Arab Saudi
Bagikan
Fakta Terbaru Tentang Adanya Fenomena Langka Hijaunya Pegunungan Di Arab Saudi

Rakyatnesia.com – Baru Baru Ini Kita DiHebohkan Dengan Adanya Berita Fenomena Langka Tentang Menghijaunya Pegunungan Arab Saudi Yang Berubah Warna Menjadi Hijau Subur.

Fenomena Tersebut Menarik Banyak Perhatian Dari Pengguna Social Media, Bagaimana Heboh Karena Kan Tanah Arab Saudi Yang Kita Kenal Itu Tandus Dan Gersang.

Menurut laporan Arabia Weather, Minggu, 7 Januari 2023, dikutip dari mStar, 9 Januari 2023, tangkapan satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika (NASA) mengabadikan pemandangan hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau terlihat muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Hal Ini Diakibatkan Seiringnya Waktu Tanah Arab Saudi Sering Diterpa Hujan Yang Berkepanjangan Sehingga Tanah Yang Awalnya Tandus Kini Mengalami Perubahan, Namun Fenomena Ini Tidak Pertama Kali Yang Dilaporkan Arab Saudi.

Pada Tahun 2021,Fenomena Alam Yang Sering Terjadi Di Arab Saudi Seperti Fenomena Salju Turun Di Jabbal Al-Lawz Atau Seringkali Di Sebut Gunung Almond Yang Terletak Di Wilayah Tabuk Pada 18 Februari 2021, Dengan Kemunculan Ini Media Sosial Langsung Ramai Memperbincangkan Soal Ini Dengan Adanay Foto Tentang Seekor Unta Dan Banyak Jalan Di Jabbal Al-Lawz Tertutup Salju.

Curah hujan tercatat tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga  Lowker BUMN 2024 Dibuka Mulai Hari ini, Ini Syarat Daftar Dan Linknya

Selain Curah Hujan Yang Berkepanjangan Dan Salju Turun Di Arab Saudi Fenomena Alam Awan Rendah Juga Ada Di Negara Arab Saudi,Pakar iklim Prof. Abdullah Al-Misnad mengatakan pada Saudi Press Agency bahwa penjelasan ilmiah atas fenomena alam ini berkaitan dengan mekanisme pembentukan kabut dan awan

Al-Misnad menjelaskan, “Mekanisme pembentukannya hampir sama, tapi kabutnya langsung di atas permukaan bumi, sedangkan awannya tinggi di langit, dan karena puncak Pegunungan Sarawat berada di atas dua ribu meter di atas permukaan laut, sebagian tingginya 2,5 ribu meter, dan beberapa di antaranya sekitar tiga ribu meter.”

“Puncak-puncak ini dikelilingi lembah-lembah yang dalam yang terkadang terbentuk di atasnya awan rendah, jika kondisinya terpenuhi, yang terkadang menyentuh puncak gunung tinggi, seperti Al-Sawdah Park,” imbuhnya.

Al-Misnad mengatakan bahwa kabut adalah tetesan air kecil yang terlihat tersuspensi di udara, dan dianggap awan rendah langsung di atas permukaan Bumi. Kabut terbentuk dari kondensasi uap air yang tersuspensi di atmosfer saat suhu turun ke (atau) di bawah tingkat embun, dan kabut terjadi di lapisan bawah atmosfer, yaitu di atas permukaan Bumi dan meluas ke ketinggian yang terkadang mencapai seribu meter.

Baca Juga  Viral, Diduga SPBU Di Bekasi ini Campur Bensin Dengan Air, Motor Konsumen Banyak Yang Mogok

Dari Beberapa Fakta Tersebut Saya Memiliki Fakta Terkait Lagi Dan Sangat Menarik Untuk Di Ketahui, Berikut Contoh Fakta Yang Terkait Pegunungan Arab Saudi Berubah Menjadi Hijau Subur:

  • Curah Hujan Lebat Yang Berkepanjangan

Hujan lebat yang turun dalam beberapa pekan terakhir di wilayah Kerajaan Teluk disebut sebagai salah satu sebabnya. Dilansir dari New Arab, hujan mengubah gunung-gunung yang mengelilingi kota suci Mekkah tertutup tanaman hijau dan tumbuhan. Jauh dari sifat kering dan gersang seperti biasanya.

Namun karena hujan lebat itu pula, Kerajaan Teluk sempat banjir di bagian barat dan tengah dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah kota-kota terendam air. Curah hujan yang deras bahkan menyebabkan tertundanya debut Cristiano Ronaldo di Al-Nassr FC, karena gangguan listrik di stadion.

  • Program Pemerintah Arab Saudi SGI ( Saudi Green Initiative)

Program penghijauan melalui Saudi Green Initiative atau SGI. Sejak peluncuran SGI, Arab Saudi telah menanam 18 juta pohon dan 13 juta di antaranya adalah bakau. Seiring dengan Inisiatif Hijau Timur Tengah yang lebih luas, forum SGI di Sharm El-Sheikh mempresentasikan peta jalan untuk aksi iklim Kerajaan, untuk mencapai tujuan net-zero pada 2060.

NEOM, megacity senilai US$ 500 miliar yang sedang dibangun di Kerajaan Arab Saudi, telah berjanji bahwa 1,5 juta hektar lahan akan direhabilitasi dan 100 juta pohon, semak, serta rerumputan asli akan ditanam pada 2030. Secara regional, SGI berencana menanam 50 miliar pohon di seluruh Timur Tengah dan merestorasi area yang setara dengan 200 juta hektar lahan terdegradasi. Pada gilirannya ini akan mengurangi tingkat karbon global sebesar 2,5 persen.

Baca Juga  Lowker BUMN 2024 Dibuka Mulai Hari ini, Ini Syarat Daftar Dan Linknya

Program Arab Saudi menghijau ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Ia telah meluncurkan moto, “aksi iklim, keamanan energi, dan kemakmuran ekonomi harus diperlakukan sama”.

  • Ada Juga Yang Menghubungkan Dengan Kiamat?

The Islamic Information melaporkan bahwa fenomena langka di Saudi itu membuat geger netizen yang mengaku takut dengan pemandangan hijau di pegunungan Mekah itu. Beberapa orang mengaitkannya dengan ramalan hari kiamat, seperti Yang Di Ucapkan Nabi Muhammad SAW ribuan tahun yang lalu.

Namun Saat Ini Kita Harus Berpikir Positif Dan Mendukung Upaya Penghijauan Dimanapun Tidak Hanya Di Arab Saudi Masih Ada Daerah Yang Sama Halnya Yang Memiliki Tanah Yang Gersang Yang Butuh Penghijauan Kembali Agar Udara Tetap Terjaga Sampai Ke Anak Cucu Kita Yang Akan Datang.

Alangkah Baiknya Kita Selalu Mendoakan Sesama Agar Semuanya Dalam Perlindungan Allah SWT.

Bagikan

Also Read