Berita

Panggilan Ekstremis: Serangan Massal ke Masjid Al-Aqsa sebagai Penghormatan untuk Pasukan Israel yang Gugur

rakyatnesia.com – Gerakan ekstremis Temple Mount dan Eretz Yisrael Faithful Movement di Israel menganjurkan para pengikutnya untuk melakukan serbuan masif ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada besok harinya.

Tindakan ini diumumkan sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk pasukan Israel yang gugur dalam serangan di Jalur Gaza.

Roya News melaporkan pada Rabu (10/1/2024) bahwa pemilihan waktu serbuan ini disesuaikan dengan awal bulan Ibrani, yang jatuh pada Kamis, 11 Januari 2024.

Gerakan ekstremis tersebut menyampaikan informasi bahwa serangan Israel di Jalur Gaza menyebabkan kematian seorang perwira cadangan Israel, Harel Sharvit, yang terlibat dalam menghadapi perlawanan pejuang Palestina.

Gerakan ekstremis ini mengklaim bahwa Sharvit adalah salah satu anggota yang secara rutin terlibat dalam penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa untuk beribadah, dan mereka menyatakan duka cita atas kepergian anggota mereka tersebut.

Sebelumnya, kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan puluhan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa pada Senin (8/1/2024) pagi waktu setempat. Menurut keterangan para saksi mata pemukim Israel masuk lewat Gerbang Maroko.

Padahal, menurut WAFA, otoritas yang bertanggung jawab atas Masjid Al Aqsa, Departemen Wakaf dan Urusan Islam, sudah berulang kali menyerukan intervensi internasional untuk mencegah serangan tersebut. Pihaknya menilai masuknya pemukim Israel tersebut sebagai penghinaan terhadap sentimen umat Islam di seluruh dunia.

Kegubernuran Yerusalem mencatat, sebanyak 55.158 pemukim Israel menyerbu masuk ke Masjid Al Aqsa sepanjang 2023 di bawah perlindungan ketat dari pasukan pendudukan khusus bersenjata lengkap. Sementara itu, umat Islam Palestina masih dibatasi kunjungannya ke masjid tersebut.

Angka itu, menurut Observatorium Al-Azhar, menjadi jumlah angka pelanggaran tertinggi kedua yang pernah tercatat dalam sejarah.

Disebutkan, angka serbuan terbesar dari pemukim ilegal terjadi pada Oktober 2023 selama hari besar Yahudi berlangsung dengan lebih dari 8 ribu pemukim Israel menerobos masuk ke halaman masjid. Bahkan mereka juga diketahui menyerang jemaah masjid dan memaksanya untuk pergi.