Pasukan AS-Inggris Hancurkan 21 Drone-Rudal Houthi yang Mengancam Laut Merah
rakyatnesia.com – Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris berhasil menembak jatuh 18 drone (UAV) dan tiga rudal yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi ke jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (9/1) waktu setempat, hanya seminggu setelah 12 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengingatkan Houthi tentang konsekuensi serius jika serangan terhadap kapal-kapal komersial tidak dihentikan.
Houthi, yang berbasis di Yaman dan didukung oleh Iran, diketahui melancarkan serangan kompleks menggunakan UAV yang dirancang oleh Iran, rudal-rudal anti-kapal, dan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Laut Merah Selatan.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyampaikan informasi ini dalam pernyataannya, menekankan kompleksitas dan sumber dukungan teknis yang diterima oleh kelompok pemberontak tersebut.
Drone dan rudal tersebut ditembak jatuh oleh gabungan pesawat tempur F/A-18 yang beroperasi dari kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D. Eisenhower dan satu kapal perusak Inggris dan tiga kapal perusak Amerika, kata CENTCOM, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban cedera atau kerusakan yang dilaporkan.
Amerika Serikat telah membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional bulan lalu untuk melindungi pelayaran Laut Merah dari serangan Houthi, yang membahayakan rute transit yang membawa hingga 12 persen perdagangan global.
Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel. Namun, Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan angkatan laut AS di Timur Tengah, mengatakan pekan lalu, bahwa puluhan negara memiliki koneksi ke kapal-kapal yang telah diserang Houthi.
Perang meletus di Gaza setelah serangan mengejutkan lintas batas dari Gaza pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.
Setelah serangan itu, Amerika Serikat bergegas memberikan bantuan militer ke Israel, yang telah melakukan kampanye tanpa henti di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 23.210 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Kematian mereka telah memicu kemarahan yang meluas di Timur Tengah dan mendorong terjadinya serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata di seluruh wilayah yang menentang Israel.
Pasukan AS di Irak dan Suriah juga berulang kali menjadi target serangan drone dan roket, yang menurut Washington dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran.