Luapan Banjir Bengawan Solo di Bojonegoro Masuk Siaga Hijau Lagi

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Banjir luapan Bengawan solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (8/1/2018) sekira pukul 09:05 wib, sudah memasuki siaga hijau di papan duga yang berada di TBS (Taman Bengawan Solo) yang berada di utara Pasar Kota Bojonegoro sudah memasuki angka 13:00 pielschall. Setelah itu, naik hingga di angka 13:85 pielschall, akan tetapi setelah itu surut lagi hingga berada di bawah siaga.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Pusdalops BPBD Bojonegoro menyebutkan, air luapan Bengawan solo itu berada di angka dibawah siaga yaitu Senin (8/1/2018), di pukul 03:00 wib angka TMA 12:57 pielschall, pukul 06:00 wib angka TMA 12:45 pielschall; pukul 09:00 wib angka TMA 12:42 pielschall; Pada pukul 12:00 wib angka TMA 12:51 pielschall.

TMA di pukul 15:00 wib angka TMA 12:71 pielschall, pukul 18:00 wib angka TMA 12:84 pielschall; pukul 21:00 wib angka TMA 13:01 pielschall; Pada pukul 24:00 wib angka TMA 13:10 pielschall.

Sedangkan situasi TMA di Karangnongko Senin (8/1/2018), sejak pukul 06:00 wib angka TMA 24:85 pielschall, pukul 09:00 wib angka TMA 26:75 pielschall. Pukul 12:00 wib angka TMA 27:00 pielschall dan di pukul 15:00 wib angka TMA 27:08 pielschall. Pukul 18:00 wib angka TMA 27:10 pielschall dan di pukul 21:00 wib angka TMA 27:00 pielschall.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo saat dikonfirmasi rakyatnesia.com mengatakan bahwa TMA dungus Ngawi menunjukkan level siaga 2 (kuning) shg dipastikan berpengaruh pada kenaikan TMA Bojonegoro.

“Adapun hal-hal yg perlu mendapatkan perhatian masyarakat adalah, tingginya TMA bengawan solo yang bisa mengakibatkan 12 anak sungai di Wilayah Bojonegoro tidak dpt lancar mengalir sehingga berpotensi mengakibatkan genangan di sekitar bantaran dan muara, hal ini diperparah dg hujan lokal sore ini, meskipun intensitas tidah terlalu deras, ,” tegas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo, Senin (8/1/2016) malam.

Ditambahkan, di beberapa desa terdapat tanggul sungai tradisional atau tanggul tanah yang kondisinya rusak dan rawan jebol, hal itu memerlukan perbaikan segera. Diharapkan bagi para petani yang tanaman padinya hampir panen agar terus mengikuti up date cuaca maupun ketinggian air bengawan, sehingga bisa mengatur jadwal panen agar tak kedahuluan banjir.

“Kepada para camat dan SKPD terkait kebencanaan, dimohon melakukan koordinasi dengan pihak Pemdes setempat maupun jajarannya guna menginventarisir kemungkinan adanya tanggul rusak atau kritis yang rawan jebol,” ungkapnya.

Masih menurut Mas Andik, demikian, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo, akrab disapa – agar mengaktifkan jaring komunikasi masyarakat, melakukan patroli kebencanaan dan koordinasi cepat antar instansi sebelum atau saat terjadi bencaan. Fluktuasi permukaan air Bengawan Solo masih akan terjadi sampai dengan bulan Februari, mengingat masih tingginya curah hujan di hulu maupun lokal Bojonegoro sebagaimana data yang sudah disampaikan kepada BPBD sebelumnya.

Perlu diketahui, bencana pasti didahului dengan tanda tanda awal, kecepatan dan ketepatan dalam mengambil langkah Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dapat menghindari besarnya kerugian maupun jatuhnya korban. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar