Ekonomi Sedang Berat, Nelayan Lamongan Nekat Berlayar Di Tengah Ancaman Ombak

moch akbar fitrianto

Ekonomi Sedang Berat, Nelayan Lamongan Nekat Berlayar Di Tengah Ancaman Ombak
Bagikan

berita Lamongan – Angin kencang yang terjadi di kawasan pesisir utara Lamongan memicu tingginya gelombang di pantai utara, hal ini tentu saja membuat ancaman melaut semakin tinggi, namun ternyata banyak nelayan yang tetap melaut karena desakan Ekonomi. Kembali melautnya para nelayan di kawasan Kecamatan Brondong dan Paciran itu, terlihat sejak beberapa hari terakhir. Sejumlah nelayan mengaku sengaja melaut karena desakan ekonomi keluarga, sehingga ancaman gelombang besar terpaksa diabaikan.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, para nelayan juga dituntut tetap memenuhi kebutuhan keluarga. Namun diakui Dinas Perikanan, para nelayan tetap dihantui ketakutan melawan gelombang antara 1,5 meter hingga 2 meter.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

Baca Juga : Hujan Deras Beberapa Hari, Ribuan Rumah Di 5 Kecamatan Di Lamongan Terendam Banjir

“Menurut laporan tertulis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Metereologi Maritim Klas II Tanjung Perak Surabaya, Senin (4/1/2021) lalu, gelombang di perairan Lamongan diperkirakan mencapai 1,5 meter sampai 2 meter, ” kata Sekretaris Dinas Perikanan Lamongan, Abdullah Ubaid kepada SURYA, Selasa (5/1/2021).

Gelombang tinggi di Pantura Lamongan diakui beresiko mengakibatkan kecelakaan laut sewaktu-waktu bisa dialami para nelayan. Imbauan dari Dinas Perikanan kepada para nelayan, hanya dipatuhi beberapa saat karena mereka tetap nekat melaut.

Baca Juga  Alun Alun Ramai Sesak, Pada Anniversary Persela ke 57

Ditanya soal gelombang tinggi, Ubaid mengatakan karena dipicu pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara yang berpusar ke Baratlaut dan berlabuh di Timurlaut dengan kecepatan 5-30 knot.

Sementara Ketua Pelabuhan dan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Ibrahim membenarkan fenomena gelombang tinggi itu. Bahkan hingga Rabu (6/1/2021), diperkirakan gelombang tinggi masih terjadi.

“Hanya, cuaca ini tidak menyurutkan para nelayan di Pelabuhan Brondong berangkat melaut. Di Pelabuhan Brondong, ada banyak kapal bersandar, namun ada yang berlayar meski sudah kami peringatkan. Memang didorong alasan ekonomi, jadi kami tidak bisa memaksa,” ungkapnya.

Baca Juga  Capaian bagus, Jalur Mudik Lamongan 2024 Minim Kecelakaan

Sumber:surya.co.id

Bagikan

Also Read