BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, turut peduli dalam pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Hal itu dibuktikan, dengan adanya perubahan sistem KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang menerapkan KKN Mandiri.
Jika dulu KKN dlaksanakan secara berkelompok ke daerah-daerah, bahkan banyak yang KKN di desa-desa terpencil atau daerah tersolasi yang jauh dari Kota. Namun, KKN Mandri itu lebih menitikberatkan pada pengabdian masyarakat yang dilakukan secara individu di daerah asal mahasiswa masing-masing.
Salah satunya adalah, KKN Mandiri yang dilaksanakan oleh Firyan seorang Mahasiswa program Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dirinya melakukan KKN secara mandiri di daerah asalnya yaitu di Desa Sumbergede, RT 002, RW 001, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Firyan Firmansyah Ahmad melaksanakan kegiatan KKN di desa asal atau tempat tinggalnya itu, selama 12 hari, terhitung sejak tanggal 7 Desember hingga berakhir tanggal 18 Desember 2020. Dalam melaksanakan KKN Mandiri tersebut, Firyan dibimbing oleh dosen Dr. Arga Christian Sitohang,SE,MM.
Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah memberikan pendekatan dan pengertian kepada masyarakat tentang bahayanya Covid-19 dan Protokol Kesehatan, sekaligus membagikan masker dan hand sanitizer kepada warga tempat dia melakukan KKN Mandiri itu.
“Di wilayah saya, dalam melaksanakan KKN di Pandemi Covid-19 ini, masih menemukan warga yang kurang memahami tentang bahayanya Covid-19, sehingga saya harus memberikan informasi tentang virus tersebut ke mereka, termasuk menyampaikan tentang penerapan protokol kesehatan,” kata Firyan menegaskan.
Lanjut Firyaan, setelah memberikan saran dan masukan, selanjutnya saya memberikan masker dan handsanitizer secara gratis kepada mereka agar langsung dipakainya sehingga mereka terhindar dari penyebaran Covid-19 yang masih mewabah itu,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga turut membantu warga untuk melakukan pemulihan ekonomi di Era Pandemi Covid-19 ini. Caranya, dengan mengajarkan kepada Mbah Joko warga setempat, untuk membuat kue serabi agar lebih disukai masyarakat sehingga bisa meningkatkan inkam mereka.
Mbah Joko merupakan pelaku UMKM yang tinggal di Desa Sumbergede, RT 002, RW 001, yang sehari-hari berjualan serabi yang dibuatnya sendiri. Namun, kue serabi produksi Mbah Joko itu terbilang sangat tradisional atau model lama.
“Agar menarik minat pembeli, terutama menyasar anak-anak muda atau yang biasa disebut kaum milenial, maka saya memiliki ide untuk membuat rasa serabi itu banyak varianya. Sehingga Mbah Joko saya ajari bagaimana membuat serabi tak hanya rasa original saja, akan tetapi juga ada rasa lain seperti, rasa keju, strawberry, coklat dan lainya,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika serabi rasa original satunya hanya laku Rp 500, maka serabi dengan toping berbagai rasa itu, bisa dijual dengan harga Rp 5000 atau ada peningkatan 1000 persen, sehingga bisa menambah penghasilan Mbah Joko dalam menekuni UMKM itu.
“Alhamdulillah, sudah dibantu sama Nak Firyan untuk membuat serabi dengan banyak rasa. Semoga, dagangane si Mbah makin laris saja,” kata Mbah Joko, Kamis (31/12/2020).
Sementara itu, Ketua RT 002 Sukadi kepada rakyatnesia.com mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik KKN Mandiri yang dilaksanakan Firyan seorang Mahasiswa Untag Surabaya di lingkunganya itu.
“KKN Mandiri yang dilakukan Firyan di lingkungan RT 002 Desa Sumbergede ini cukup membantu kami untuk membantu masyarakat menerapkan Protokol Kesehatan dan membantu pelaku UMKM yaitu Mbak Joko dalam meningkatkan penghasilan berjualan kue serabi itu,”
Lanjut Sukadi, adanya Pandemi Covid-19 membuat ekonomi warga merosot. Dengan mengajarkan membuat kue serabi berbagai varian rasa kepada Mbah Joko itu, maka akan menambah minat masyarakat untuk makin mencintai kue khas “wong ndeso” dan penghasilan Mbah Joko juga semakin membaik.
**(Kis/Red).