Berita

Tantangan Mental Pasca-Perang: Ribuan Tentara Israel Jalani Rehabilitasi setelah Tugas di Gaza

rakyatnesia.com – Ribuan tentara Israel sedang menjalani proses rehabilitasi setelah kembali dari tugas mereka di Gaza, dengan sekitar 2.800 tentara dilaporkan terlibat.

Dalam laporan dari Yedioth Ahronoth, disebutkan bahwa sekitar 91 persen dari mereka mengalami luka ringan, sementara 18 persen mengalami gangguan mental.

Menghadapi tantangan ini, tentara Israel telah membentuk tim psikologis yang terdiri dari perawat dan psikiater. Tim ini bertujuan membantu para tentara yang mungkin memiliki kecenderungan bunuh diri atau mengalami kecemasan terkait pengalaman perang.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam mengatasi dampak psikologis dari tugas militer di Jalur Gaza.

Selain itu, laporan dari jaringan berita Kan juga mencatat bahwa lebih dari 2.000 personel militer yang terlibat dalam perang darat di Jalur Gaza telah mencari bantuan psikiater.

Mereka mencari bantuan untuk mengatasi masalah mental dan psikologis yang muncul akibat pengalaman traumatis selama invasi darat ke Gaza. Para prajurit ini sedang mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan mental guna memfasilitasi pemulihan mereka.

Bunuh diri di kalangan tentara Israel juga dilaporkan naik, dengan media lokal berulang kali melaporkan insiden bakar diri, gantung diri, dan luka tembak yang dilakukan oleh pasukan militer.

Di samping itu, laman Al Mayadeen menyebut Layanan Pertolongan Pertama Emosional Israel (ERAN) melaporkan lonjakan permintaan pengobatan psikologis dan PTSD di kalangan warga Israel, mencapai 100 ribu permintaan.

Direktur asosiasi tersebut, David Korn, menyatakan bahwa pusat-pusat ERAN belum pernah menyaksikan gelombang panggilan sebesar ini sejak didirikan, dan mencatat bahwa tim-tim di pusat-pusat yang menangani masalah kesehatan mental juga mengalami krisis psikologis.

Dia menunjukkan bahwa gangguan psikologis seperti itu akan berdampak jangka panjang bagi warga Israel, sehingga menegaskan adanya penurunan signifikan dalam rasa “aman” mereka.

Selain itu Ketua Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas, Edan Kleiman, mengatakan kepada Bloomberg, pada tanggal 28 Desember, bahwa jumlah korban luka di antara tentara Israel diprediksi meningkat menjadi sekitar 20.000 jika tentara yang mengalami trauma dihitung.

Kleiman juga menambahkan bahwa ini menandai pertama kalinya Israel menyaksikan begitu banyak korban luka yang harus direhabilitasi, karena pihak berwenang Israel tidak menyadari betapa parahnya masalah atau situasinya.

Dalam konteks serupa, ketua Organisasi Penyandang Disabilitas IOF, Jaksa Idan Kaliman, akhir-akhir ini menekankan bahwa ada banyak sekali tentara Israel yang sakit jiwa.