Berita

USS Gerald R Ford Ditarik dari Perairan Mediterania Timur Setelah Serangan Hamas

rakyatnesia.com – Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Gerald R Ford, akan ditarik dari perairan Mediterania Timur setelah diaktifkan untuk mendukung Israel pasca-serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Keputusan penarikan ini menandai berakhirnya penempatan kapal induk bertenaga nuklir tersebut di perairan dekat Timur Tengah.

Dilansir oleh Reuters pada Selasa (2/1/2024), Angkatan Laut AS mengumumkan pada Senin (1/1) waktu setempat bahwa USS Gerald R Ford akan kembali ke pangkalan asalnya di Virginia setelah lebih dari tiga bulan disiagakan di perairan Mediterania bagian timur.

Sebagai kapal induk terbaru milik Angkatan Laut AS, USS Gerald R Ford membawa lebih dari 4.000 personel dan mengangkut delapan skuadron pesawat tempur.

Keputusan untuk mengarahkan kapal ini ke dekat wilayah Israel terjadi sebagai simbol kuat dukungan AS setelah serangan Hamas.

Serangan Hamas pada Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang di Israel memicu konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Dalam tanggapannya, Tel Aviv bersumpah untuk menghancurkan Hamas, melancarkan serangkaian pengeboman dan operasi darat ke Jalur Gaza.

Sedikitnya 21.978 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza. Perang antara Israel dan Hamas itu juga memicu bencana kemanusiaan di daerah kantong Palestina yang memiliki 2,3 juta jiwa penduduk.

“Segera setelah serangan brutal Hamas terhadap Israel, Kelomok Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford diperintahkan ke Mediterania bagian timur untuk berkontribusi pada pencegahan dan postur pertahanan regional kami,” sebut Angkatan Laur AS dalam sebuah pernyataan.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin memperpanjang pengerahan USS Gerald R Ford sebanyak tiga kali, dengan harapan kehadiran kapal induk AS itu akan menghalangi Iran dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Teheran, khususnya Hizbullah, untuk menyerang Israel.

Pasukan AS yang ditempatkan di wilayah Irak dan Suriah dihujani rentetan serangan drone dan roket oleh milisi pro-Iran.

Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman juga mengganggu perdagangan global dengan melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal tanker komersial dan kapal kontainer di Laut Merah.

“Departemen Pertahanan akan terus memanfaatkan postur kekuatan kolektifnya di kawasan untuk mencegah aktor negara atau non-negara meningkatkan krisis ini di luar Gaza,” tegas Angkatan Laut AS.