Persela Lamongan Sibuk Benahi Lemahnya lini Belakang

moch akbar fitrianto

persela lamongan
Bagikan

Berita PerselaPersela Lamongan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di awal musim Liga 1 2018 ini. Setelah dikalahkan persipura dengan skor 1-2 dan ditahan imbang Persebaya di kandang dengan skor 1-1. Dengan ini Persela sudah kebobolan 3 gol dalam 2 pertandingan terakhir.

Kedua hasil ini menyisakan pekerjaan rumah bagi pelatih kepala Persela, Aji Santoso. Maklum, celah tampak mengangah di barisan belakang Persela dalam dua pertandingan tersebut.

Wajar bila Aji memberi perhatian besar pada sektor pertahanan timnya dengan terus melakukan pembenahan pada barisan belakangnya. Hal ini mereka lakukan selama persiapan menghadapi laga ketiga kontra PSM Makassar, Jumat (6/4/2018).

“Kami beri para pemain simulasi bertahan dalam latihan. Kemudian diimplementasikan dalam gim kecil,” tutur Ragil Sudirman, asisten pelatih Persela.

Baca juga : Hasil Pertandingan Persela Vs Persebaya Liga 1 2018

Ragil menyebutkan kesalahan antisipasi umpan terobosan maupun umpan lambung di belakang menjadi masalah serius bagi Persela. Untuk itu, tim pelatih terus menempa para pemainnya agar tak kecolongan melalui cara yang sama saat menantang PSM.

“Pelatih sudah berikan cara mengantisipasi serta menghadang umpan-umpan seperti itu, karena berkali-kali kami nyaris kebobolan dari umpan daerah,” terang Ragil.

Persela Lamongan juga berharap Wallace Costa Alves sudah bisa dibawa ke Makassar. Stoper asal Brasil sebelumnya absen karena mengurus Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS). “Mungkin kalau ada Walace pertahanan kami bakal lebih kokoh dibanding sebelumnya,” ujar Ragil.

Tak hanya itu, tim pelatih Persela juga terus memoles barisan depannya. Hingga laga kedua, Persela masih miskin kreasi dalam menyerang. Mereka kerap kali hanya bertumpu pada Saddil Ramdani untuk membongkar pertahanan lawan.

Tentu ketergantungan pada satu pemain saja sangat berisiko bagi Persela Lamongan. Apalagi lawan yang akan mereka hadapi adalah PSM. “PSM punya pertahanan kuat. Hanya bermain kolektif dan kreatif yang bisa membuka pertahanan seperti itu,” ujarnya.

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar